Thursday, September 23, 2010

Wow...Ada Baju Instan dalam Kaleng

Posted by Veranica Zhang at 11:19:00 PM 10 comments
Jumat, 24 September 2010

Sumber : Liputan6.com, 23/09/2010
London: Kolaborasi antara seorang desainer pakaian dengan profesor teknologi partikel menghasilkan ide spektakuler. Mannel Torres dan Paul Luckman menciptakan baju yang dikemas di dalam sebuah kaleng semprot. Tidak hanya pengemasannya yang unik tetapi juga cara memakainya dengan menyemprotkan ke tubuh partikel-partikel di dalam kaleng yang akan membentuk sebuah pakaian siap pakai.

Pakaian ini terbuat dari serat-serat kain wol, linen atau arklirik yang dicampur dengan polimer untuk menyatukannya. Proses ini memungkinkan serat cukup cair untuk disemprotkan. "Yang paling kusukai dari penemuan ini adalah aku dapat mendaur ulangnya. Aku tinggal merobek-robek pakaian ini, melarutkannya dengan cairan pelarut dan memasukannya kembali ke kaleng," kata Mannel Torres di London, Rabu (22/9).

Menurut pengakuan dari wanita yang menjadi model pada peragaan pertamanya, pakaian ini cukup nyaman dan ringan. Untuk kualitas tak perlu dikhawatirkan. Baju ini dapat dipakai kembali setelah proses pencucian manual yang dapat dilakukan di rumah.(reuters/AYB)

Analisis :
Wow..satu lagi karya baru yang menakjubkan dan kreatif dalam perpaduan bidang fashion dan teknologi. Canggih banget kan? Nah, mari kita lihat fungsi pakaian ini. 
1. Dengan memakai baju instan dalam kaleng, kita jadi bisa merancang sendiri model pakaian yang kita inginkan termasuk memilih warna pakaiannya. Kebanyakan orang kesulitan untuk memilih model pakaian yang diinginkannya. Kalau ingin merancang sendiri, kita harus ke perancang busana. Kita menjadi harus membayar hasil kerja desainer dan tentu perlu waktu untuk membuatnya. Klo kita pake baju instan dalam kaleng, kita dapat membuatnya dalam waktu singkat dan kita tidak perlu membayar desainer karena kita sendirilah yang merancangnya. Tinggal minta bantuan orang untuk menyemprotkan atau kita sendiri bisa menyemprotkan pada orang laen asal ukuran tubuhnya sama. Setelah mengeras dan kering, baju itu bisa kita pake d.

2. Kita bisa membawanya dengan praktis ketika melakukan travelling. Biasa kita membawa beberapa stel pakaian ketika travelling, sekarang kita akan membawa kaleng. Lebih hemat tempat dan unik bukan? Jadi, kita tidak akan merasa kurang akan pakaian karena kita bisa membuat yang baru.

3. Kita dapat mendaur ulang kembali baju kita. Kita bisa melakukan penghematan dengan mendaur ulang baju kita. Jadi, kumpulkanlah baju bekas Anda dan sulaplah menjadi yang baru. Hehehe


Setelah bahas tentang kelebihannya, berikut adalah kekurangannya (menurud versi aku) :
1. Dikhawatirkan zat cair tersebut berbahaya. Kita kan belum tau apakah baju dalam kaleng aman dipakai atau ga. Apalagi penggunaannya langsung disemprot ke tubuh kita. Dan bahan tersebut pasti mengandung bahan kimia (dari segi pewarnaan dan polimer untuk menyatukan serat kain). Jadi, sebelum ada kata aman terhadap pemakaiannya, sebaiknya jangan digunakan terlebih dahulu.

2. Harganya mungkin akan mahal. Sesuatu yang bersifat baru dan canggih pasti akan mahal ketika diluncurkannya produk tersebut. Belum lagi kita harus membeli beberapa kaleng apabila 1 kaleng cuma terdiri dari 1 warna.

3. Kita hanya bisa membuat pakaian hanya dalam 1 bahan. Menurut bacaan di atas, kita hanya bisa membuat baju dari bahan wol dan linen. Jadi, kita ga bisa buat dari bahan laen misalnya katun, chiffon, dll karena bahan kain dalam kaleng terbatas. Belum lagi kendala jika kita ingin merancang baju yang menggunakan kancing.

Jadi, apakah Anda tertarik untuk mencobanya?
Ver'z ^^

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Thursday, September 16, 2010

Deterjen? Pembersih atau Perusak?

Posted by Veranica Zhang at 1:43:00 AM 14 comments
Kamis, 16 September 2010

"Mencuci pakaian? Gitu saja kok repot... Gunakan deterjen saya, busanya melimpah, wanginya harum dan tangan tetap lembut..."
Iklan seperti itu sering terdengar oleh kita bukan? Tapi taukah Anda bahwa kita tidak boleh menggunakan deterjen secara berlebihan?

Berdasarkan sumber Kompas.com tgl 16/9/2010 mengatakan bahwa :
Dalam hal mencuci pakaian, orang Amerika terbilang boros. Mereka senang menaburkan banyak sekali deterjen ke dalam mesin cuci. Anggapannya, makin banyak sabun, pakaian makin bersih. Hal ini jelas bertentangan dengan aturan pemakaian deterjen yang disarankan. Produk deterjen saat ini sebenarnya sudah dikonsentrat, sehingga kita tidak perlu menggunakannya terlalu banyak untuk mencuci. Di lain pihak, mesin cuci pun sudah didesain dengan efisiensi tinggi, yang tidak membutuhkan terlalu banyak air daripada model lama. Sayangnya, perilaku kita yang tidak berubah, dan memperlakukan deterjen dan mesin cuci dengan cara-cara kuno.

Padahal, terlalu banyak deterjen malah bisa membuat pakaian menjadi kumal; mesin pun cepat rusak. Deterjen bisa meninggalkan residu dan membuat kotoran malah menempel pada pakaian dan mesin cuci. Kombinasi antara banyak deterjen dan sedikit air bisa membuat bakteri berkembang biak, dan menimbulkan bau apek. Warna bisa cepat pudar, dan bulu-bulu bisa menempel di pakaian. Dalam uji coba yang dilakukan Good Housekeeping Research Institute, penggunaan busa yang berlebihan juga bisa menyebabkan mesin mati. 
Efek Lain dari Deterjen
1. Bagi Kesehatan  
   Ternyata selain merusak pakaian dan mesin cuci kita, deterjen juga bisa merusak kesehatan kita. Ini    diakibatkan oleh kandungan yang terkandung dalam deterjen. Berikut adalah dampak bahaya deterjen yang ingin saya share ke teman-teman. 
    Bahan pengawet di dalam deterjen, yaitu formaldehide, merupakan karsinogen yang tak diragukan lagi bahayanya bagi kesehatan. Bau formaldehide yang menyengat kemudian ditutupi oleh bahan pengharum sintetis. Bersama gas formaldehide, bahan pengharum sintetis ini, ternyata bisa mengiritasi sistem pernapasan manusia dan menyebabkan mual.
    Bukan hanya pengharumnya yang berbahaya, namun ‘bibit’ pengharumnya, yang dikenal sebagai phthalates, menunjukkan efek samping pada kesehatan reproduksi manusia, terutama kaum pria. Menurut penelitian, phthalates menyebabkan penurunan jumlah dan kualitas sperma. Selain itu, bahan kimia ini dilaporkan menyebabkan polusi udara dan air dan menyebabkan peningkatan risiko kanker hati, asma, dan bentuk alergi lainnya pada manusia.
    Kita juga harus berhati-hati pada bahan pencerah dalam deterjen. Bahan tersebut merupakan ‘trik’ untuk mengelabui penglihatan manusia. Bahan ini sebenarnya tidak membuat pakaian menjadi putih, namun hanya melapisinya, sehingga sinar ultra violet bisa terefleksi dari pakaian kita dan pakaian kita tampak lebih cemerlang. Hal ini pastinya memiliki efek samping pada kesehatan kita, yaitu meningkatkan risiko kerusakan pada kulit karena ‘menangkap’ sinar ultra violet matahari, alergi kulit, bahkan hingga kanker kulit.
    Bahan lainnya yang harus diwaspadai adalah bahan pemutih dalam deterjen karena bisa meningkatkan risiko penyakit paru-paru, masalah sistem reproduksi, mengganggu kinerja saraf, hingga kanker.
     Selain itu, deterjen yang keras dapat menimbulkan masalah pada kulit. Dari hasil survei YLKI, dapat diketahui keluhan yang biasanya dirasakan konsumen yaitu kulit terasa kering, melepuh dan retak-retak, kulit tangan gampang mengelupas, hingga timbulnya eksim kulit semacam bintik-bintik gatal berair di telapak tangan maupun kaki. Untuk mengatasi itu, sebaiknya konsumen menghindari kontak langsung kulit dengan deterjen. Kalaupun sudah terlanjur kontak, maka tangan/ kaki yang terkena harus cepat dibilas air bersih dan dikeringkan.

2. Bagi Lingkungan
    Selain berpotensi merugikan kesehatan, bahan-bahan deterjen juga berpotensi merusak lingkungan. Banyak bahan berbahaya yang terkandung di dalam deterjen, seperti pewangi sintetis, phthalates, dan pewarna buatan, termasuk dalam kategori petrokimia, yaitu bahan kimia sintetis yang terbuat dari minyak bumi. Hal ini menunjukkan bahwa bahan-bahan deterjen sangat tidak ramah lingkungan karena berasal dari sumber energi yang tidak bisa diperbaharui.
    Belum lagi jika kita berbicara mengenai limbahnya. Air limbah bekas cucian, sampo dan sabun disebut juga greywater, biasanya dibuang sembarangan ke selokan, yang kemudian akan bermuara di sungai dan laut. Penggunaan ABS (alkil benzena sulfonat) sebagai surfaktan dalam deterjen merupakan penyebab dari penumpukan limbah rumah tangga di sungai dan laut. Busa menumpuk yang dihasilkan ABS ini sulit terurai oleh mikroorganisme sehingga membuat air sungai dan laut menjadi kekurangan oksigen sehingga membahayakan kelangsungan biota yang hidup di dalamnya. Bukan hanya mati, biota sungai dan laut juga bisa cacat akibat mutasi gen.

Bagaimana Solusinya?? 
Hm..hidup kita pasti ga lepas dari deterjen. Oleh karena itu, kita ga bisa menghentikan penggunaannya. Nah, berikut juga ada tips-tips untuk memilih deterjen.
  1. Perhatikan surfaktan apa yang digunakan di deterjen tersebut. Jangan pilih yang sulit terurai seperti ABS, pilihlah yang lebih ramah lingkungan, seperti LAS (Linear Alkylbenzene Sulfonat) atau LABS (Linear Alkyl Benzene Sulfonate).
  2. Cari deterjen yang sama sekali tidak mengandung fosfat. Jika mengandung fosfat, sebisa mungkin pilih yang bisa rendah kadarnya dan bisa digunakan untuk menyiram tanaman, karena fosfat baik untuk tanah dan tanaman.
  3. Cari deterjen yang sedikit busanya dan pakailah sesuai takaran. Dengan sedikit busa, air yang digunakan untuk membilas juga tidak perlu banyak, tenaga yang dikeluarkan untuk mengucek juga berkurang, dan waktu untuk membilas juga lebih singkat.
  4. Deterjen tersebut ramah lingkungan. Cara pengujiannya:-campur produk deterjen dengan air, aduk merata, kemudian siramkan ke tanaman & tanah.
    lihat hasilnya:- apakah cairan deterjen tersebut biodegradeable (mudah terurai secara alamiah, tidak meninggalkan bekas)- jika ke tanaman, apakah tanaman tersebut masih hidup di hari-hari berikutnya?
  5. Pilihlah deterjen cair. Bahan deterjen cair ini kurang menimbulkan iritasi karena rantai surfaktan-nya lebih pendek dari deterjen bubuk, tetapi daya pembersih deterjen cair ini lebih rendah dari deterjen bubuk.
Nah..teman-teman uda tau kan tips-tipsnya. Jagalah kelangsungan hidup kita dan lingkungan di sekitar kita dengan meminimalisir pemakaian deterjen dan memilih deterjen yang ramah lingkungan.
Buat pemerintah dan produsen diharapkan dapat berkontribusi aktif dalam mengatasi masalah pencemaran limbah deterjen. Tapi tampaknya, peraturan pemerintah mengenai hal ini belum memadai. Termasuk Standar Nasional Indonesia yang mensyaratkan 80 persen surfaktan harus dapat terurai, sementara dari daftar pilihan bahan surfaktan tidak terlihat jenis surfaktan yang dimaksud termasuk jenis ramah lingkungan. Sedangkan dari sisi produsen, tampaknya trend ke depan akan sulit menghindari keinginan konsumen yang semakin sadar bahwa pola konsumsi dapat berdampak bagi lingkungan sehingga produsen akan semakin banyak memproduksi deterjen yang ramah lingkungan.

NB : Tolong beritaukan ke emak-emak kita.
Sekian dan semoga berguna

Ver'z ^^
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Tuesday, September 7, 2010

Haruskah Berkorban Demi Fashion??

Posted by Veranica Zhang at 8:40:00 PM 18 comments
Rabu, 8 September 2010

Topik kali ini mengenai fashion (atas request seseorang). Temanya adalah "Haruskah Berkorban Demi Fashion?"
Well, sekilas emang kebanyakan cewe setuju dengan pernyataan ini. Kita emang harus berkorban untuk tampil cantik, dari berkorban waktu maupun materi - dan banyak cewe yg rela melakukan apapun untuk tampil gaya. Banyak cara menjadi cantik, salah satu caranya adalah melalui  fashion. Nah, pembahasan ini akan lebih spesifik mengenai sepatu. 

Berdasarkan artikel KOMPAS.com tanggal 6 September 2010 dikutip "Di China, pada zaman dulu, mereka memaksakan diri menggunakan sepatu yang sangat sempit sedari kecil agar kakinya tidak tumbuh besar.

Di masa kini? Sebenarnya tak jauh berbeda, para wanita memaksakan diri untuk bisa mengenakan sepatu berhak tinggi dengan ujung yang super runcing. Padahal, saat mengenakan sepatu semacam ini, si pengguna terancam mengalami penyakit tulang yang berbahaya. Tak hanya itu, banyak wanita yang rela mengubah bentuk tubuhnya, supaya bisa mengikuti tren yang dibuat.

Di New York, misalnya, ahli tulang Suzanne Levine mengatakan, ia bisa mengoperasi setidaknya 6 pasang kaki wanita per minggunya. Mereka biasanya minta pengikisan kaki agar tampak lebih ramping. Tak hanya itu, ada pula operasi mini untuk kaki, seperti penghilangan lemak di daerah betis dan pergelangan kaki, hingga penyuntikan gel silikon untuk membuat kaki terlihat lebih seksi.
"

Nah, mari kita liat 1 1 dari sisi positif and negatif nya dan bagaimana solusinya.
Dari sisi positif dulu. 
Dengan memakai hak tinggi, kita bs ikut trend yang ada. Dan pada zaman sekarang, untuk bekerja di kantoran juga dituntut memakai sepatu hak tinggi. Jadi, kita bisa membiasakannya dari sekarang. Dengan melakukan pengikisan kaki, operasi mini untuk kaki, seperti penghilangan lemak di daerah betis dan pergelangan kaki, hingga penyuntikan gel silikon kita bisa mendapatkan kaki yang lebih seksi dan ramping. Kita akan jadi percaya diri karena kaki kita sudah terlihat seperti model di tipi ataupun di majalah. Dokter yang melakukan operasi kaki otomatis juga akan mendapatkan keuntungan.

Sisi Negatif
Dengan memakai hak tinggi, kita bisa terancam mengalami penyakit tulang yang berbahaya, apalagi jika terlalu sering memakainya. Dengan melakukan operasi kaki, of course kita akan menghabiskan biaya yg besar. Belum lagi adanya bekas suntikan ataupun pengikisan dan rasa sakit yang akan diderita selama operasi itu berjalan. Dan mungkin terjadi efek samping. Well, yang namanya operasi kan ga selalu berhasil.

Solusi
Jadi, menurut g sih klo kita memakai hak tinggi jangan terlalu sering aja. Misalnya pake ke acara pesta doank. Klo misalnya kita kerja di kantoran, pilihlah sepatu hak tinggi yang ujungnya tidak terlalu runcing biar ga pegal. Terus  klo operasi sih mendingan jangan dilakukan d. Coz kaki itu kan bagian dari anugerah Tuhan. Mendingan jangan dirubah bentuknya seperti model. Model juga ga ada yg sempurna koq. Jadi, daripada dirubah bentuknya, mending dirawat aja. Berikut adalah tips seputar kaki sehingga Anda bs mencintai kaki Anda:
- Ketahuilah, semakin bertambahnya usia, kaki kita cenderung bertambah panjang dan lebar. Percuma untuk memaksakan kaki masuk ke ukuran yang dulu. Biasanya hal ini mulai terjadi setelah usia 40-an.
- Cobalah untuk membeli sepatu yang ukurannya sedikit lebih besar dari ukuran kaki Anda untuk memberikan ruangan bagi kaki Anda memuai. 
- Saat membeli sepatu apa pun, baik itu high heels atau flat, jangan membeli sepatu yang tak nyaman sejak pertama kali dikenakan. Jangan percaya bahwa "lama-lama" juga enak. Tak semua sepatu punya kebiasaan seperti itu. 
- Usahakan untuk tidak mengenakan sepatu yang sama dalam beberapa hari berturut-turut. Idealnya, gantilah setiap beberapa hari sekali untuk menghindari kemungkinan sepatu berubah bentuk dan agar kaki tidak terbiasa dengan satu bentuk yang sama. 
- Jika memungkinkan, upayakan untuk memberikan waktu kaki untuk jalan tanpa alas. 
Setelah semalaman berdiri dan berjalan menggunakan sepatu berhak tinggi, rendam telapak kaki dengan air panas.
- Lihat kaki ibu dan nenek Anda, kebanyakan deformasi kaki sifatnya turunan, dan bisa dicegah. 
- Apa pun jenis sepatu yang Anda kenakan dan apapun bentuk kaki Anda, terimalah dan cintai. Rawat dengan cinta dan pedikur.
Jadi, mengapa kita harus mengubah bentuk tubuh kita supaya bisa mirip wanita-wanita di halaman majalah fashion? Mengapa tidak mengoptimalkan dan merawat saja kecantikan tubuh anugerah Yang Maha ini sebaik mungkin? Cantik itu relatif. Terimalah dan syukurilah apa yang telah diberikan Tuhan kepadamu. Ingatlah bahwa tidak ada yang sempurna di muka bumi ini.
Sekian


Ver'z ^^


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Wednesday, September 1, 2010

Meksiko Pecat Hampir 10% Anggota Polisinya, Bagaimana Dengan Indonesia?

Posted by Veranica Zhang at 12:01:00 PM 27 comments

Rabu, 1 September 2010

Meksiko Pecat Hampir 10% Anggota Polisinya


Sumber : Okezone 
Selasa,31 Agustus 2010 - 15.38 wib
MEKSIKO CITY - Pemerintah Meksiko telah melakukan pemecatan terhadap sekira 10 persen anggota Kepolisian Federal Meksiko. Polisi yang dipecat ini dianggap gagal melakukan tugasnya. Sekitar 3.200 anggota polisi yang dipecat.
Juru bicara Kepolisian Federal menyatakan, sebagian besar anggota polisi yang dipecat, gagal melalui tes narkoba, tes kebohongan ataupun tes lainnya. Mereka juga diketahui memiliki asset lebih banyak dari yang dapat dihasilkan seharusnya.
Masih belum dapat diketahui apakah polisi yang terkena kasus korupsi ini, merupakan polisi yang ditengarai kerap menerima uang suap dari kelompok kartel narkoba di negeri tersebut. Sebelum adanya pemecatan ini, Kepolisian Federal Meksiko diketahui berjumlah 34.500 orang. 

Nah, bagaimana dengan polisi di Indonesia? Apakah akan dilakukan hal serupa? Saya rasa kepolisian menerapkan prinsip TST, alias tahu sama tahu. Biasanya polisi malah menutup mata dengan hal negatif yang dilakukan oleh rekannya dan bahkan malah membelanya. Misalnya, kasus salah tangkap. Tersangka yang belum ditetapkan sebagai pelaku sudah dianiaya oleh polisi, padahal bukti untuk menangkapnya masih belum kuat. Alhasil ternyata salah tangkap. Dan kepolisian menutupi kasus tersebut dengan kedok bahwa itu merupakan bagian dari proses penyelidikan agar tersangka tersebut mengakuinya. Ataupun polisi tersebut berdalih bahwa tersangka tersebut dianiaya oleh rekan tahanannya. Jadi, bagaimana kita bisa meminta keadilan sedangkan penegak keadilan seperti itu. Memang tidak semua polisi di Indonesia yang seperti itu. Hanya beberapa oknum polisi yang berbuat demikian sehingga mencemarkan nama kepolisian. Akibatnya, masyarakat menjadi semakin tidak percaya kepada pihak kepolisian.

KASUS SUAP 
Bukti yang paling konkrit itu adalah polantas. Jika kita ditilang dan diminta ke pengadilan untuk melalui proses yang berbelit-belit, maka kita lebih memilih untuk menyuap polisinya dengan sejumlah uang yang disebut uang damai atau uang kopi, dll. Apakah itu bukan uang suap? Bahkan polisi sengaja mencari-cari  para pelanggar lalu lintas  untuk mendapatkan tambahan uang.
Emang sich, itu juga salah kita yang melanggar lalu lintas. Tetapi harusnya ditilang sesuai dengan aturan yang berlaku donk, bukan dengan "harga" yang seenaknya ditetapkan oleh polisi. Nah, kalau sudah begini kapankah keadilan di negeri kita dapat ditegakkan? Ini adalah sebagian contoh pelanggaran yang biasa dilakukan oleh aparat penegak hukum kita.


Seharusnya Indonesia mencontoh negara Meksiko yang mengambil tindakan tegas terhadap para oknum polisi. Jika para penegak hukum saja melanggar aturan, kenapa masyarakat tidak boleh? Pasti akan ada asumsi seperti ini. Memang tidak mudah untuk memberantas semua, apalagi polisi juga diperlukan untuk mengamankan negara kita, tetapi para pejabat kepolisian kan bisa menyelidiki dan memeriksa satu per satu (melakukan tes narkoba, kebohongan, dll) dan melakukan survei langsung terjun ke lapangan untuk melihat praktik kasus penyuapan, penganiayaan terhadap tersangka, dll. Jika ini diterapkan, maka polisi akan bertindak tegas dan oknum polisi perlahan akan mulai menghilang sehingga keadilan dapat ditegakkan dan polisi akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Nama kepolisian pun akan kembali menjadi bersih.
Sekian.




Ver'z
^^

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
 

Template Copy by Blogger Templates | BERITA'KU |MASTER SEO |FREE BLOG TEMPLATES