Rabu, 1 September 2010
Meksiko Pecat Hampir 10% Anggota Polisinya

Sumber : Okezone
Selasa,31 Agustus 2010 - 15.38 wib
MEKSIKO CITY - Pemerintah Meksiko telah melakukan pemecatan terhadap sekira 10 persen anggota Kepolisian Federal Meksiko. Polisi yang dipecat ini dianggap gagal melakukan tugasnya. Sekitar 3.200 anggota polisi yang dipecat.
Juru bicara Kepolisian Federal menyatakan, sebagian besar anggota polisi yang dipecat, gagal melalui tes narkoba, tes kebohongan ataupun tes lainnya. Mereka juga diketahui memiliki asset lebih banyak dari yang dapat dihasilkan seharusnya.
Masih belum dapat diketahui apakah polisi yang terkena kasus korupsi ini, merupakan polisi yang ditengarai kerap menerima uang suap dari kelompok kartel narkoba di negeri tersebut. Sebelum adanya pemecatan ini, Kepolisian Federal Meksiko diketahui berjumlah 34.500 orang.
Nah, bagaimana dengan polisi di Indonesia? Apakah akan dilakukan hal serupa? Saya rasa kepolisian menerapkan prinsip TST, alias tahu sama tahu. Biasanya polisi malah menutup mata dengan hal negatif yang dilakukan oleh rekannya dan bahkan malah membelanya. Misalnya, kasus salah tangkap. Tersangka yang belum ditetapkan sebagai pelaku sudah dianiaya oleh polisi, padahal bukti untuk menangkapnya masih belum kuat. Alhasil ternyata salah tangkap. Dan kepolisian menutupi kasus tersebut dengan kedok bahwa itu merupakan bagian dari proses penyelidikan agar tersangka tersebut mengakuinya. Ataupun polisi tersebut berdalih bahwa tersangka tersebut dianiaya oleh rekan tahanannya. Jadi, bagaimana kita bisa meminta keadilan sedangkan penegak keadilan seperti itu. Memang tidak semua polisi di Indonesia yang seperti itu. Hanya beberapa oknum polisi yang berbuat demikian sehingga mencemarkan nama kepolisian. Akibatnya, masyarakat menjadi semakin tidak percaya kepada pihak kepolisian.
KASUS SUAP
Bukti yang paling konkrit itu adalah polantas. Jika kita ditilang dan diminta ke pengadilan untuk melalui proses yang berbelit-belit, maka kita lebih memilih untuk menyuap polisinya dengan sejumlah uang yang disebut uang damai atau uang kopi, dll. Apakah itu bukan uang suap? Bahkan polisi sengaja mencari-cari para pelanggar lalu lintas untuk mendapatkan tambahan uang.
Emang sich, itu juga salah kita yang melanggar lalu lintas. Tetapi harusnya ditilang sesuai dengan aturan yang berlaku donk, bukan dengan "harga" yang seenaknya ditetapkan oleh polisi. Nah, kalau sudah begini kapankah keadilan di negeri kita dapat ditegakkan? Ini adalah sebagian contoh pelanggaran yang biasa dilakukan oleh aparat penegak hukum kita.
Seharusnya Indonesia mencontoh negara Meksiko yang mengambil tindakan tegas terhadap para oknum polisi. Jika para penegak hukum saja melanggar aturan, kenapa masyarakat tidak boleh? Pasti akan ada asumsi seperti ini. Memang tidak mudah untuk memberantas semua, apalagi polisi juga diperlukan untuk mengamankan negara kita, tetapi para pejabat kepolisian kan bisa menyelidiki dan memeriksa satu per satu (melakukan tes narkoba, kebohongan, dll) dan melakukan survei langsung terjun ke lapangan untuk melihat praktik kasus penyuapan, penganiayaan terhadap tersangka, dll. Jika ini diterapkan, maka polisi akan bertindak tegas dan oknum polisi perlahan akan mulai menghilang sehingga keadilan dapat ditegakkan dan polisi akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Nama kepolisian pun akan kembali menjadi bersih.
Sekian.
Ver'z
^^
Seharusnya Indonesia mencontoh negara Meksiko yang mengambil tindakan tegas terhadap para oknum polisi. Jika para penegak hukum saja melanggar aturan, kenapa masyarakat tidak boleh? Pasti akan ada asumsi seperti ini. Memang tidak mudah untuk memberantas semua, apalagi polisi juga diperlukan untuk mengamankan negara kita, tetapi para pejabat kepolisian kan bisa menyelidiki dan memeriksa satu per satu (melakukan tes narkoba, kebohongan, dll) dan melakukan survei langsung terjun ke lapangan untuk melihat praktik kasus penyuapan, penganiayaan terhadap tersangka, dll. Jika ini diterapkan, maka polisi akan bertindak tegas dan oknum polisi perlahan akan mulai menghilang sehingga keadilan dapat ditegakkan dan polisi akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Nama kepolisian pun akan kembali menjadi bersih.
Sekian.
Ver'z
^^
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
27 comments on "Meksiko Pecat Hampir 10% Anggota Polisinya, Bagaimana Dengan Indonesia?"
ya kalo mnrt saya sich mending indonesia ngadain pengujian kyk yg d meksiko jg,biar polisi indonesia brsh dr plnggran..
hehhehe
ah.. nda mungkin lah ini dilakukan di indonesia.. kalo polisi dipecat, itu hanya malah akan menambah angka pengangguran, INGAT, negara kita negara Demokrasi, Polisi2 yang d pecat tersbut kemungkinan besar akan berdemo, yg didemokan itu "Anak Istri sy makan apa kalo sy dipecat"
jd hal smacam ini msh tidak memungkinkan bila mempertimbangkan bbrp hal tersebut... :)
tp perbandingan yg dilakukan memang sangat menampar bbrp pihak, khusus nya Indonesia dengan Kasus Korupsi tertinggi didunia..
Hahaha..
Polisi calon dipecat:"Anak Istri sy makan apa kalo sy dipecat"
Gwa:"Udah, lu pada jualan air tahu aja!"
wkwkwk~
heran juga gw sama polisi dinegara kita....
katanya tugasnya melindungi rakyat,
tapi justru yg tampak, malah rakyat sama skali kagak percaya sama yg namanya polisi...
(termasuk gwa)
klo udah berurusan sama polisi,
jagalah dompet anda!
@bambang
nah makanya, polisi tuh hrs didisiplinkan agar ga macam2 lagi ama rakyat. Bila perlu kasi contoh untuk memecat oknum polisi yg keterlaluan pelanggarannya. Klo uda ada contoh kan otomatis yg laen pd patuh. Jd baek untuk polisi dan baek untuk rakyat dan pemerintah juga.
@vince
hahaha
Polisi calon dipecat:"Anak Istri sy makan apa kalo sy dipecat"
Gwa:"Sapa suruh lu nakal"
wakakaa
jadi motto lu "jagalah dompet anda agar tidak diambil polisi dan maling nih?"
aku cm kasihan aja ama polisi. Walau smua ga begitu, tapi nama uda tercemar gara2 para oknum.
Kasihan polisi yg ga bersalah aja.
emank ud seharusnya negara kita bisa mencontoh sisi posirif dari negara lain. itu juga utk kebaikan bersama. sebenarnya kalau mau juga negara kita psti bisa cumaaa........... ya itu penyakitnya bangsa kita,peraturan d buat utk d langgar......
haha, pemerintah gak akan bisa memberantas kasus-kasus penyuapan ato pun salah tangkap oleh oknum polisi dewasa ini pue, coz terlalu banyak kepentingan dari berbagai pihak. smuanya ud seakan mendarahdaging.. (kyk korupsi yang ud dianggap budaya) >.<
lagian pemerintah gak akan bisa memberantasnya sendiri, tetap perlu bantuan dari masyarakat luas, ya seperti contoh di atas, kalau misalnya melakukan pelanggaran lalu lintas, masyarakat seharusnya memilih untuk mengikuti persidangan (meskipun emang repot, tp itu anggap sebagai konsekuensi pelanggaran yang dilakukan aja) daripada menyuap polisi nya.
dan untuk kasus salah tangkap, masyarakat harusnya mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang prosedur hukum, supaya gak di Bodoh2-in sama oknum2 polisi.. maksud w, masyarakat paling ngga, tahu dikit2 tentang, apa syarat seseorang untuk di tangkap, misalnya surat penangkapan dengan nama jelas, n bagaiumana dengan bukti2 nya. coz masyarakat yang telah di tindas harga dirinya karena salah tangkap mungkin bisa menuntut polisinya juga. sekian~
Dengan tindakan pemecatan seperti itu membuktikan bahwa pemerintahan Meksiko fair dalam penegakan hukum di negaranya, dimana yang menjadi objek hukum bukan hanya warga sipil, tetapi para penegak hukum juga harus diperlakukan sama rata di bawah hukum yang berlaku, tentunya dengan perlakuan khusus misalnya melalui pengadilan militer
@desy
klo yg menegakkan keadilan uda bersih, otomatis kita akan patuh donk. Soalnya polisi itu kan pengayom kita, jd apa yg mereka lakukan akan menjadi cermin dr tindakan kita. Tapi sbg org yg bijak sih, kita ikut yg positif aja. Jgn krn polisinya berlaku negatif,kita jg tiru. Sebagai warga negara yg baik, kita taat pada hukum aja d.
@herna
g kurang setuju nih ama respon lu (sory ye)
coz lu nampaknya pesimis banget ama negara kita. Terutama dr kata "haha, pemerintah gak akan bisa memberantas kasus-kasus penyuapan ato pun salah tangkap oleh oknum polisi dewasa ini pue, coz terlalu banyak kepentingan dari berbagai pihak. smuanya ud seakan mendarahdaging.. (kyk korupsi yang ud dianggap budaya) >.<"
karena pemikiran seperti itulah kita jadi menganggap angin lalu hal-hal yg merusak citra dan moral bangsa Indonesia. Padahal, kita sbg warga Indonesia hrs optimis dan bahu membahu membantu Indonesia agar bangun dari keterpurukan .
Nah, klo untuk paragraf selanjutnya itu g setuju banget tuh. Ga hanya ikut persidangan, klo kita didenda kita jg hrs minta liat surat yg memuat pelanggaran beserta jumlah dendanya. Bukan lgsg asal polisi sebut brp dendanya lgsg dikasi.
Initinya gini d, mendingan kita patuhi semua peraturan yg ada jd ga perlu didenda toh?hohoho
nah, klo untuk masalah penangkapan, saya rasa surat penangkapan itu ada. Cuma yg menjadi masalah itu kasus penganiayaannya. Seseorang yang menjadi pelaku pun ga seharusnya dianiaya oleh polisi, apalagi baru tersangka. Kita juga manusia yg memiliki HAM toh? Sikap yg tidak terpuji inilah yg seharusnya dihindari.
Kebanyakan yg kena kasus salah tangkap itu adalah warga yg kurang mampu, jadinya mereka menghadapi kendala biaya untuk menuntut balik. Trus ada jg yg masih trauma dan takut apabila menuntut, ntar ditangkap n dianiaya lg (merasa terancam).
Biasanya setelah diliput oleh media, barulah pihak kepolisian meminta maaf, melakukan ganti rugi, dan membersihkan nama tersangka salah tangkap. Namun, hal itu jarang dilakukan kalau tidak diliput oleh media.
susah lah klo ini dilaksanakan d indonesia, ini klo d pecat jelas2 akan menambah jumlah pengangguran.. dengan bertambah nya angka pengangguran, bs dipastikan akan menambah angka kriminalitas. mau lu kemana2 ga merasa aman??
@Vince : buka usaha air tahu? ga tau persaingan skrg makin ketat y? air tahu aja kaga cukup... usaha Jus kale yg lagi marak2 nya.. =.=
Lah... ini kok gw malah ngomongin Jualan Jus y? wkwkw
wow... topik panas ini. haha
hmmm.. ga usah ngarepin polisi bekerja benar dan jujur deh kalo negara emang nggak taat hukum. jangan nyalahin polisi juga. siapa yang nyuap mereka? rakyat, terutama kalangan berduit dan berkuasa. siapa yang menutup mata dan tidak tegas dengan tindakan2 polisi yang salah? pemerintah..
Ingat pelajaran PKN tentang Supremasi Hukum?
Yaitu, pengikatan seluruh elemen negara dan masyarakat atas produk hukum yang telah berlaku, dipatuhi tanpa terkecuali dan ditegakkan oleh semua pihak.
nah, polisi toh tidak berdiri sendiri dalam melaksanakan supremasi hukum tersebut. para penegak hukum baik itu polri, kejaksaan atau lainnya harus sama-sama berikrar untuk menegakkan hukum yang berlaku di negara ini. bagi rakyat, berusahalah sekuat mungkin untuk menaati hukum. jika Anda salah, maka harus dihukum.. bukan malah menyuap. kan sudah ada peraturannya. intinya, polisi indonesia menjadi seperti sekarang karena lingkungan yang 'sangat mendukung' penyimpangan mereka.
Menurut g, pecat juga gak bisa sembarangan pecat...toh g rasa masih ada segelintir polisi Indonesia yang tidak seperti itu. Namun karena jumlahnya yg minim, maka kebenaran masih sulit terungkapkan. Sekarang ini, untuk tahap awal, Hukum di Indonesia harus dibenahi dari berbagai hal misalnya:
Sanksi hukum :klo sanksi yang diberikan terhadap polisi yang gk bener itu besar dan bener2 ditunjukkan pada mereka,pasti mereka gak berani dan gak bisa macam2.. :)
Jadi yang dibutuhkan disini, yang berwenang jangan hanya bisa gertak sambal..harus dijalankan tuh hukuman bagi mereka yang gak beres..
Trus, yang g pengen tahu, setelah pemecatan 10% itu, dampak apa yang mulai dirasakan negara Meksiko ya kira2??
Hm,,10% dari 34500= 3450.. Mungkin memang jumlah polisi Meksiko sudah terlalu banyak? maka pemerintahnya berani tegas gitu..
Kalau tidak, pastilah mereka akan kewalahan jika kehilangan jumlah polisi sebesar itu.
Pemecatan itu gak gampang lo, bukan hanya mau pecat main pecat aja. Negara seperti Meksiko pasti sudah mempertimbangkan semua,dan apabila ingin dibandingkan pada Indonesia (ide yang bagus) namun kita mesti lihat ke belakang dulu, negara kita apa sudah bisa diperbandingkan kesana??
Btw..yg g pengen tahu, ada merasakan efek gak ya negara Meksiko terhadap pemecatan polisinya?? Klo dipikir2 jumlahnya lumayan lo... 10% dari 34500 yaitu 3450 polisi...
wah mantap nih pemerintah meksiko..
klo indonesia melakukan pemecatan seperti itu bisa2 pemerintah kena demo nih hahhahaa...
Untuk Veranica, say hi, to you. Coba anda bayangkan bagaimana jika yang menertibkan juga perlu ditertibkan. Itu masalah yang runyam. Anda mengatakan bahwa TST (Tau Sama Tau), artinya bobrok itu tetap dipelihara supaya nyaman, dan yang coba ribut di persulit saja atau dibuatkan masalah. Jika di Negara ini ada yang berani membela kebenaran, khususnya dalam badan pemerintahan, maka karirnya akan berakhir di penjara. Kita mungkin bisa bersuara di media, tapi pengendali tindakan tetap ada di tangan orang – orang dalam pemerintahan. Kalau mau dikatakan kecewa, sangat kecewa, kenapa mereka tak mau mendengar, dan mereka seharusnya malu. Sekarang kita kembali pada para polisi kita, apakah mereka bekerja di sana, karena mereka mencintai rakyat atau sekedar mencintai uang?
@febri
yup, g setuju bgt ama lu. Penerapan hukum harus fair, semua org sama di mata hukum.
@bambang
klo smua mkirin soal pengangguran, ga bakal ada yg namanya pemecatan. Klo salah ya dipecat donk, cm liat dl kesalahannya apa n uda trbukti apa blm.
@titin
thx atas komennya. Menurut g smuanya saling membentuk lingkaran dan saling berhubungan. Pertama dimulai dari kita yg bersalah yg mencoba menyuap polisi agar "damai", terus trnyata polisi mau menerimanya. Berarti kita akan berpikir tidak usah patuh kepada hukum, toh bs dibeli oleh uang.
Nah, klo penegakan akan oknum polisi tegas, maka oknum2 yg laen psti akan tidak berani lagi melakukannya donk, sehingga kita sudah tdk bs menyuap lg. Otomatis klo salah akan dihukum. Klo takut dihukum y jgn dilanggar. Klo soal pecat memecat psti kan ada prosedurnya dan bobot kesalahannya. Klo yg ringan misalnya menerima suap pelanggar lalu lintas bs diberikan surat peringatan trlebih dahulu. Klo ulangi lg br pecat. Klo yg berat kyk terima suap koruptor atau sindikat narkoba dll itu br dipecat.
Mengenai pecatnya polisi Meksiko untuk menunjukkan bahwa hukum yg dijalankan tegas dan tidak membeda-bedakan. Lagian rakyat disana kan disiplin, maka tidak heran klo polisi jg dipecat. Klo dlm jmlah banyak (skitar 3.450 orang), saya rasa tidak akan terlalu bermasalah. Toh polisi yg bersih masih sekitar 34.500 orang. Tinggal merekrut dan melatih yg baru agar disiplin n taat.
@denny
thx atas komennya. Hm..saya kurang setuju dengan pendapat Anda yg "jika ada yg berani membela kebenaran, maka karirnya akan berakhir di penjara."
Ini bukan zamannya Pak Soeharto lg yg bungkam dan tidak berani bersuara. Jika ada yg membela kebenaran lalu dipenjara, maka rakyat akan protes dan melakukan unjuk rasa. Rakyat semakin kritis dalam menilai suatu tindakan. Saya rasa mereka bungkam karena ada tujuan pribadi juga, yaitu berbagi hasil yg didapat. Makanya semuanya bungkam. Coba atasannya sekali-kali turun ke lokasi untuk melihat aksi mereka. Pasti mereka akan mendapat teguran. Singkatnya, polisi bekerja karena mencintai uang rakyat.
so...
kira²~
apa yg bisa dilakukan warga biasa bwat membantu dunk?
maw berurusan sm polisi aja aku sulit....
dan sepertinya, polisi² mengincar duid ku...
hwauhwauaw~
klo ada barang kehilangan misalnya~
rakyat aja maw minta tolong sama polisi,
pake mikir 2-3x,
n akhirnya mending nyari dukun aja...
kerjanya lebih ikhlas n cpt!
:P
Justru itu, kita bicara tentang pemimpin kita, bagaimana kalau pemimpinnya juga tidak beres. Jadi bagaimana dia mau membereskan bawahannya? Well, sejauh ini kita bicara di media, ok, bisa diterima dan tidak terlalu memberi pengaruh, tapi jika kita sudah take action, perkara akan menjadi lain.
@vince
yg jelas patuhi aturan. Klo misalnya melanggar ya dihukum. Jangan malah menyuap. Ikutin prosedur yg ada.
wah, klo tny dukun kan sama aja mau bayar jg.
hahaha
@denny
Jd menurut Anda, bagaimana solusinya untuk memberantas budaya yg telah berakar ini? Apakah akan membiarkannya saja?
Regenerasi, itu kuncinya, buatlah generasi yang jauh lebih baik. Jika anda saja sudah kritis dengan perkara ini, sudah cukup, kita tidak bisa ambil tindakan lebih jauh, dan bukan kewenangan kita. Banyak sekali suara dan solusi tapi tidak satupun yang didengarkan oleh yang mempunyai kewenangan untuk mengambil tindakan. begitu...... 5 tahun yang lalu pemudi sepertimu bersuara hal yang sama, tapi 5 tahun setelahnya, semua sama saja, karena tidak ada tindakan. Mengenai tindakan apa yang tepat, saya bukan arsitek peraturan, tapi sejauh ini kita bisa menilai bahwa aturan itu tidak di jalankan sebagaimana mestinya. We wish, we make a better generation........
Wahh.. Banyak perseteruan di sini nih.. ('____')
Kalo menurut g sih, pemerintah Meksiko yang melakukan pemecatan sejumlah oknum polisi yang dinyatakan 'kotor' ini merupakan langkah awal yang tepat untuk lebih menegaskan hukum di negaranya..
Bayangkan saja kalo polisi2 tsb terus dipekerjakan, maka kasus2 kriminal pst akan bertambah juga akibat tindakan 'menutup sebelah mata'...
Mrk bs saja memecat 3.000'an oknum polisi 'kotor' dan merekrut kembali 6.000 atau 10.000 atau berapun jumlahnya berkali lipat oknum polisi yang 'bersih' asalkan jalur test yg dilakukan benar2 tepat dan sesuai prosedur..
Ataupun jumlah yang direkrut kembali tidak sebanyak yang dipecat, akan lebih optimal jika mempekerjakan sedikit yang 'bersih' daripada banyak yg 'kotor'..
@denny
hm..jika menurut Anda regenerasi adalah solusinya, apakah Anda yakin generasi kita akan banyak yang bersikap kritis dan tidak mengikuti kebobrokan Indonesia yang semakin berakar ini?
Kita kaum muda akan mencontoh kaum tua (pemerintah). Tapi, apakah kaum tua sudah layak dicontoh? Berapa banyak orang Indonesia yang bersikap kritis dan tidak mencontoh kaum tua dalam hal negatif dan berapa banyak orang yang justru mencontoh kepada yg tua?
Ini dikarenakan lemahnya SDM di negara kita sehingga mudah terprovokasi dan tidak kritis dalam menyikapi masalah yang ada. Itu sebabnya banyak hal negatif menjadi budaya di negara kita.
Tapi kembali lg ke topik utama. Kita sedang membicarakan polisi, bukan pemerintah. Jadi sepertinya permasalahan sudah kian melebar.
@vivi
iya wa, setuju banget. Mending yang pekerjakan sedikit polisi yg bersih daripada yg kotor. Tar kan bs rekrut yg bersih.
hehehe
Yap, anda sudah menjawabnya, bila menurut anda yang tua itu tidak baik, tidka usah diikuti. Setiap orang yang mengambil keputusan pasti mengerti konsekuensi bahwa "Yang benar tak selalu tepat, sementara yang tepat sudah bisa dipastikan benar". Setiap orang punya penilaiaannya masing - masing, dan menyikapinya dengan cara masing - masing.
wah... banyak juga yang sudah comment ya...
Sebenarnya memang bisa saja sih kita bilang pecat sana sini.. tapi mereka menjadi polisi itu bukannya gampang lho... Saya sangat yakin,saat mereka masih fresh graduate dari kepolisian tidak ada pikiran untuk melakukan tindak pelanggaran seperti itu.
Lingkunganlah yang membuat mereka melakukan hal-hal demikian. Jika para pendahulu mereka sudah melakukan praktek2 illegal dan masih selamat sentosa jadi kenapa mereka tidak bisa?
Yang perlu ditegaskan di sini adalah displin diri yang selalu di jaga. Bukannya masuk ke bidang seperti ini tidaklah mudah jadi kenapa harus dilakukan jika pada akhirnya akan ketahuan dan kehilangan pangkat?
bagus, pecat saja smuanya! Polisi Indo juga musti tegas donk, masa mau2nya aja polisi disuap ank2 yg ga pnya SIM (ini berdasarkan pengalaman teman2 Ponti loh ya), ada duit beres, tngal pergi, gila aja, kerjaan polisi th harusnya bermartabat, jangan mau disuap2 (kaya ank kecil aja), kalo nemu polisi yg kaya gt, mustinya dipecat aja, hancur juga moral org2 di negri kita, otak korupsi smua, kapan majunya?!
Stuju banget ma artikel ini, kalo di Indo ga cma Polisi lalu lintas aja yg kaya gt. th Poilisi2 yg pangkatnya tinggi, makin tngi pangkatnya makin tngi juga sogokannya, kejahatan apapun beres, asal ada duit masuk kantong polisi!! Buktinya? Liat aja lah realitasnya, jangan SOK BUTA.
WAH!! Ayo wanita jaman sekarang, harsnya kalian musti lebih smart kalo mo fashionable!! Saudari Veranica adalah org yang tepat untuk dijadikan contoh!! :D
Wah, udah sampe mana nh komennya? laku juga yah Pue blog-mu, kapan2 aq boleh numpang jualan pengkang di sini nh. . :)
Baiklah, menanggapi statement Apue yg berbunyi,"Ini dikarenakan lemahnya SDM di negara kita sehingga mudah terprovokasi dan tidak kritis dalam menyikapi masalah yang ada.", saya sangat setuju dengan statement yg satu ini. Saya yakin, dari sononya, negri kita ini kaya akan SDM yg berkualitas. Tapi ke mana manusia2 yg berSDM yg dikatakan berkualitas itu?
Lihat anak muda jaman sekarang yg senang berfoya2, tampil cantik tapi otaknya dipake. Baju sh bagus, muka sh cantik, uang sh ada, tapi kerjaannya? ga ada yg berguna buat membangun bangsa dan negara!!
Menjadi Fashionable itu penting, tapi hati2, lagi2, saya mau menekankan, be smart on being fashionable, jangan sampai kalian jadi cewe yg berpenampilan bagus tapi otaknya lemot.
Hidup wanita Indonesia!!
btw, nice blog, Phue :)
@gustin
wah..tampaknya untuk komen yang terakhir itu untuk post yang selanjutnya, yaitu "haruskah berkorban demi fashion?"
Tapi ga pa la, uda trlanjur juga koq.
hehehe
boleh, skalian nitip jual pengkang juga boleh
hehehe
^^
entah mau komen apa nih pue .. hahahahaha
gw liat yg laen komen panjang-panjanngggGGGGGG ~ eee .. mantap ^^
mau beli pengkang bisa pue ? hahahaha
Post a Comment