Saturday, December 11, 2010

Mahasiswa Disuruh Masuk ke Peti Mati

Posted by Veranica Zhang at 12:40:00 AM
Sabtu, 11 Desember 2010

Mahasiswa Ini Siap Hadapi Kematian
Agar lebih menghargai hidup, para mahasiswa kedokteran ini rela latihan dikubur. 
 
Sumber : vivanews.com tgl 11/12/2010
VIVAnews - Sebuah aktivitas unik terjadi di kampus Rende Medical College, Taiwan. Menurut situs Orange.co.uk, para mahasiswa kedokteran yang menimba ilmu di sana, selain dicekoki teori dan pendidikan medis, mereka juga mendapat ajaran khusus tentang bagaimana menghargai arti kehidupan.

Caranya, satu per satu dari mereka diminta masuk ke dalam peti mati untuk berlatih menghadapi kematian. Melalui bimbingan seorang tutor, para mahasiswa itu harus menulis surat warisan, mengenakan kain kafan putih lalu masuk ke dalam peti mati dan dikubur di bawah lantai selama 10 menit.

"Meskipun hanya 10 menit, efeknya sama dengan kematian yang sebenarnya," ucap seorang Profesor Qiu Daneng, perwakilan dari universitas tersebut.

Profesor itu menambahkan, hal ini memang tidak umum diberlakukan di sebuah universitas. Namun, ia menilai pelajaran dan hikmah yang diambil akan sangat berharga jika para mahasiswa itu bisa memaknainya.

"Ini juga menjadi wawasan untuk mereka. Agar mereka tahu bahwa kematian itu akan datang," ujarnya.

Seorang mahasiswa bernama Xiao Lin mengatakan dirinya menjadi lebih bersyukur dan sangat menikmati setiap helaan nafas serta udara yang dihirupnya, setelah ia berada di dalam peti mati.

"Ketika merasakan 10 menit dikubur, saya merasa seperti seperti dilahirkan kembali dan semakin tahu bahwa setiap detik dalam hidupku sangatlah berharga," kata Xiao Lin. (art)
 
Analisis : 
Tampaknya pelajaran yang diterapkan di kampus Rende Medical College, Taiwan cukup extreme karena menyuruh masuk ke peti mati. Tapi, kita harus menilik kembali manfaat dari pelajaran tersebut. Para mahasiswa kedokteran tsb menjadi lebih menghargai hidup dan setiap helaan napas yang dihembuskan. Semuanya berawal dari diri kita sendiri. Apabila kita telah menghargai hidup yang diberikan untuk kita, maka kita juga akan menghargai hidup orang lain. Oleh karena itu, diharapkan para mahasiswa kedokteran yang merupakan calon dokter dapat semaksimal mungkin menolong pasiennya karena hidup mati seseorang berada di tangannya. Ini juga dapat meminimalisir tindakan malpraktek yang mungkin dilakukan dalam dunia kedokteran. Saya rasa pembelajaran tersebut bagus bagi mahasiswa kedokteran dan profesi laen yg menyangkut hajat hidup orang banyak sehingga mental mereka juga dapat terbentuk untuk mengutamakan kepentingan sesama. Sekian.
 
Ver'z^^

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

8 comments on "Mahasiswa Disuruh Masuk ke Peti Mati"

Unknown on December 11, 2010 at 6:29 AM said...

Seperti pelatihan militer di mana prajurit diharuskan menghadapi praktek lapangan, di sini semua yang dilakukan adalah sama halnya dengan memvirtualkan kondisi kematian. Apa yang ada dibayangan orang yang akan mati adalah peti mati dan ketakutannya setelah kematian. Hidup menjadi lebih memiliki nilai ketika kematian itu semakin dekat. Karena setelah itu mungkin kita tidak bisa merasakan lagi kehidupan, dan harta paling berharga itu disita. Kejadian di lapangan sebenarnya lebih kompleks daripada kejadian yang dikondisikan di bangku kuliah. Di sini kita berhadapan dengan manusia yang punya emosi. Sebagai dokter, mereka harus mengerti psikologis manusia yang dirawatnya. Apakah mereka sangat ingin mati atau takut dengan kematian itu sendiri. Tentunya kita di sini tidak berbicara tentang orang - orang tua yang karena usia, kematianpun menjemputnya, tapi mereka yang mati di usia muda atau mereka yang karena beberapa alasan sangat ingin mati.

Vivi on December 11, 2010 at 8:10 AM said...

waah.. selain ilmu exact yang didapat, mereka juga secara tidak langsung diberikan pembelajaran tentang nilai kehidupan.. salah satu cara yang sangat baik..

Calon2 dokter ini ke depannya diharapkan bisa lebih menghargai pasiennya terutama ketika pasien tertentu yang harus berjuang untuk melawan ajal yang akan menjemput..

Noviaty on December 12, 2010 at 12:56 AM said...

Yah, gaya mengajar atau metode mengajar setiap pengajar memang berbeda-beda, misalnya seperti yang diterapkan dikampus Rende Medical College yaitu dengan menyuruh para siswanya untuk masuk kedalam peti mati selama 10 detik. Tidak perlu ditakuti karena memang itulah tempat terakhir yang pasti disinggahi semua orang^0^. Makna yang bisa diambil dari pelajaran ini adalah sudah seharusnya kita mensyukuri setiap nafas kehidupan ini, jangan sia-siakan tetapi manfaatkanlah setiap detak waktu dan kesempatan yang ada. Jatuh bangun itu hal biasa, tapi akan menjadi sangat luar biasa bila setiap waktu kita manfaatkan dengan baik untuk hal-hal yang baik juga.

Merry Len Walker on December 12, 2010 at 8:22 AM said...

uh... seram juga ya jika kita punya mata kuliah seperti ini. tapi ada pula manfaatnya. saat kita berada dalam peti mati kita jadi tahu bagaimana rasanya berada dalam tempat gelap,sempit dan yang paling penting SENDIRIAN. Manusia itu makhluk sosial. dengan merasakan berada dalam peti mati kita jadi bisa mensyukuri arti hidup kita.

desy^_^ on December 14, 2010 at 7:03 AM said...

wow........
keren jg ya..
jd secara tidak langsung kita bs tau bagaimana proses utk memakamkan sesorang dan pstinya kita jd tw ap yg akan di lakukan org lain terhadap diri kita di saat kita ud ga bernafas lagi.
sebagai sklh tinggi ilmu kedokteran di Taiwan,praktek memang sangat prlu d laksanakan. karna mhswa/i akn lbh mudah mencerna jika di lakukan sndri scra langsng..
Dan seperti yg kita ketahui lulusan dokter2 d luar negeri memang sdh terbukti kehebatan mrka dan mrka patut mndpt acungan jempol.
buktinya saja cb kita melirik ke Kuching, skrg makin bnyk org2 yg prg berobat & check up dsna meskipun memakan biaya yg tidak sedikit. Tapi utk mendptkn kualitas yg baik tentu d perlukan pengorbanan yg bsr pula....

AureGenia heRna Lie on December 14, 2010 at 8:55 PM said...

haha, ini cukuo creative ya.
tapi tergantung mental masing2 calon2 dokter itu juga c.. kalo setelah proses itu malah jadi paranoid hal itu juga akan menghambat karier mereka. metode extreme seperti ini tidak bisa di terapkan kepada semua calon dokter yang belajar disana. tetap harus di sesuaikan dengan karakter psychology orang itu. karena memang menjelang kematian, smua orang memiliki ketakutannya tersendiri yang berbeda-beda.

Anonymous said...

mengerikan..
aneh-aneh ajha ada yg kyk githu..

Ferry on December 15, 2010 at 7:44 PM said...

bagus ne aktivitasnya.. hal ini membuat peserta aktivitas lebih menghargai hidupnya dan orang yang akan ditolongnya dimasa mendatang ketika mereka sudah menjadi dokter.
ilmu yang didapat dari aktivitas ini akan berharga dan tidak dapat dilupakan.

Dengan adanya aktivitas ini, kampus Rende Medical College, Taiwan, akan mendapat suatu pandangan dari masyarakat bahwa kampus tersebut akan menghasilkan mahasiswa yang terlatih selain dalam praktek juga dari segi mental.

Promosi akan terjadi karena aktivitas unik dan ekstreme ini. :)

Post a Comment

 

Template Copy by Blogger Templates | BERITA'KU |MASTER SEO |FREE BLOG TEMPLATES