Sumber : Liputan6.com tgl 17/12/2010
Pasar Hagoita ini berlangsung dari 17 Desember hingga 19 Desember setiap tahunnya, terdapat sekitar 50 kios di kompleks kuil tersebut. Diperkirakan sekitar 300 ribu pengunjung datang ke pasar yang diadakan setiap akhir tahun ini. Harga yang umum untuk satu Hagoita adalah 240 dolar AS atau sekitar Rp 2.168.000.
Hagoita berhias gambar-gambar aktor kabuki, atau wanita yang mengenakan kimono cantik sangat populer. Bila tidak dimainkan, hagoita dianggap sebagai benda seni bernilai tinggi dan dijadikan sebagai hiasan. (Vin)
Analisis :
Hagoita adalah raket kayu berbentuk persegi panjang yang digunakan untuk bermain hanetsuki yaitu permainan tradisional Jepang berupa saling berbalasan memukul kok tanpa jaring. Selain untuk bermain hanetsuki, hagoita pun dapat dijadikan hiasan. Namun hagoita perlahan-lahan berubah makna menjadi jimat penangkal bahaya. Pada zaman Edo, hagoita berhias gambar-gambar aktor kabuki menjadi sangat populer dan sekarang dianggap sebagai benda seni bernilai tinggi di Tokyo.
Nah, walaupun Jepang negara yang maju, namun mereka selalu mempertahankan nilai-nilai seni dan budaya. Buktinya adalah hagoita ini. Mereka begitu menghargainya bahkan dianggap benda seni yang bernilai tinggi. Padahal, jika kita berpikir logis raket kayu yang dihias tidak mungkin bisa dinilai seharga Rp 2 jutaan, terlepas dari harga barang di Jepang yg memang mahal, namun tetap saja harga tsb sangat mahal dan irrasional. Namun, Jepang tidak seperti itu. Mereka rela mengeluarkan uang sebesar itu karena menghargai dan melestarikan budayanya sendiri. Budaya tsb adalah warisan dari nenek moyang mereka yang bernilai tiada taranya. Kita orang Indonesia juga mempertahankan budaya batik kita, namun berapa banyakkah orang yang rela mengeluarkan uang untuk membeli batik tulis asli dari Jawa?
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
3 comments on "Pasar Hagoita"
Tidak mengherankan jika hagoita itu dijual dengan harga mahal, walaupun sebenarnya tidak etis jika kita memandang dari segi harga. hagoita adalah budaya masa lalu yang masih bertahan sampai sekarang. Walaupun sudah tidak digunakan untuk bermain, ternyata hagoita masih digunakan sebagai hiasan dan jimat.
Yupz.. kita juga harus menghargai budaya dari negeri sendiri..
Jepang emang negara yang kental dgn budaya mereka.. Tapi aku rasa kita2 orang Tionghoa juga terhitung cukup melestarikan budaya.. hehe.. contohnya festival cap go meh.. Mereka2 pada bisa membuat naga2 dan barongsai2 yg cantik untuk dipertontonkan ke publik meskipun itu adalah dana dari panitia dan sumbangan pihak tertentu.. Kalo untuk batik tulis sih kayaknya masih banyak yg ragu buat merogoh koceknya.. Yah, moga2 budaya Indonesia dari suku mana pun bisa dilestarikan bersama2 sampai nanti2..
menjaga kebudayaan bangsa memang sangat penting untuk menunjukkan jati diri sebuah bangsa. lagipula dengan menjaga warisan budaya bangsa, kita bisa lebih mengenal bangsa kita dan semakin mempererat persatuan kita. mengingat Indonesia yang begitu kaya akan budaya, sering kali kita melupakan budaya itu apalagi didukung dengan masuknya ragam kebudayaan barat membuat kita kurang menghargai budaya kita. maka mari kita menjaga budaya bangsa agar budaya itu tetap hidup sampai ke generasi selanjutnya.
Post a Comment